Showing posts with label Cang Panah. Show all posts
Showing posts with label Cang Panah. Show all posts

Monday, August 15, 2011

Janji Tikus


Matahari mulai menampakkan cahayanya. Sepeti biasa, untuk bisa melanjutkan hidup dan untuk menghidupianak-anaknya, sang tikus keluar dari sarang meninggalkan anak-anaknya untuk mencari makanan.

Semua semak belukar dalam hutan ia telusuri hingga sampai di atas sebuah gundukan tanah. Ia menaikinya. Ia terus
berusaha untuk mencari makan. Ia berpikir untuk anak-anaknya yang tinggal di sarang menunggunya pulang dengan membawa makanan. Hingga dia tiba di sebuah gundukan kecil yang ditumbuhi rumput-rumput halus berwarna kuning yang menurutnya adalah sebuah bukit kecil. Ia terus berjalan di atasnya.

Namun tiba-tiba gundukan yang ia kira sebuah bukit itu bergerak. Rupanya ia sedang berjalan di atas seekor singa jantan yang sedang tidur. Singa itu merasa terganggu karena sang tikus berjalan di atas tubuhnya, padahal sang singa sedang menikmati mimpi indah yang belum tuntas. Lalu sang singa dengan kemarahan yang sangat besar menerkam tikus tersebut dan digenggamnya dengan cengkraman.

Sang singa berkata, “Hei binatang kecil, kau telah menggangu tidurku. Kau telah merusak mimpiku yang indah. Kubunuh kau sekarang.” Si tikus mungil itu tiada berdaya ketika berhadapan dengan si raja hutan yang besar kekar. Dengan sangat ketakutan ia memohon belas kasihan pada sang singa.
“Tuan, mohon lepaskan saya. Saya minta maaf pada Tuan. Kasihanilah saya Tuan. Saya harus mencari nafkah untuk anak-anak saya yang masih kecil. Jika tuan membunuh saya siapa yang akan merawat mereka tuan? Kasihanilah saya tuan,” ujar tikus.