Monday, August 15, 2011

Air Surga


Seekor rubah jantan terbingung-bingung ketika ia jatuh dalam sumur tua yang airnya setinggi dada si rubah. Sumur itu dalam sehingga rubah tidak sanggup meloncat ke atas.
Sudah tiga jam si rubah berada dalam sumur tersebut. Ia hampir kehabisan ide untuk memikirkan bagaimana caranya supaya ia terbebas dari sumur tua tersebut. Sang rubah pasrah. Tinggal menunggu kematiannya dalam sumur tua tersebut.
Ditengah kepasrahan rubah, tiba-tiba datang ada seekor kambing hutan yang berjalan-jalan mencari makan. Ia menhampiri tepi mulut sumur tua tersebut, dan kambing hutan tersebut  melihat seekor rubah sedang termenung dalam sumur tua.
“apa yang kamu lakukan disitu, kok kamu melamun? Kayak orang bingung aja?” tanya kambing hutan pada si rubah dengan penuh penasaran.
Sang serigala tersebut terkejut. Di tengah kegelisahan dalam kesendiriannya, tiba-tiba ada yang menghampiri. Sang rubah sangat gembira, karena akan ada yang menolongnya. Ia akan ditolong oleh seekor kambing hutan. Namun si rubah timbul ide buruk, ia memikirkan bagaimana agar ia selamat dan mencelakakan si kambing hutan. Lalu ia berkata pada kambing hutan.

“eh, kambing. Bukannya aku melamun. Namun aku sedang menikmatinikmatnya air sumur tua ini. Air ini sungguh alami sehingga kepalaku jadi tenang, teronggokanku bersih, perutku jadi enak. Hmmmm sedapnya” goda rubah pada kambing hutan,seakan-akan ia betah tinggal di sumur tua karena kesegaran airnya.
Mendengar ucapan si rubah, kambing hutan jadi terpesona dengan godaan rubah. Ingin sekali ia meneguk air sumur tua tersebut. Si rubah tertawa dalam hati karena kata-katanya membuat kambing hutan yang lugu menjadi tergoda.
“kalau kamu mau, kamu boleh kok minum. Ayo turun kesini!” ajak rubah pada kambing hutan untuk ikut terjun menikmati air sumur tua bersamanya.
“ah, yang benar?” kata kambing hutan karena ia tidak menyangka sang rubah pemangsa berbaik hati padanya.
‘benar duhai kambing hutan, aku serius denganmu. Ayo cepat turun kesini, jangan lama-lama, nanti kesegaran airnya hilang” rubah membujuk lagi dengan penuh keyakinan rencananya akan berhasil.
Tanpa pikir panjang, kambing hutan langsung meloncat ke dalam sumur tua. Sekarang ia sudah bersama si rubah.
Namun, ketika kambing hutan mencicipi tegukan pertama air sumur tua, tiba-tiba rubah menaiki punggungnya. Kambing hitam penasaran apa yang terjadi dengan rubah. Ternyata rubah memanfaatkan punggung kambing hitam yang tinggi untuk meloncat ke luar dari sumur tua. Rubah terbebas dan kambing hutan terperangkap.
Akhirnya, rencana licik rubah berhasil, rubah berloncat ria. Sedangkan kambing hutan tertipu dengan dengan godaan air surga di sumur tua. Kambing hitam dimanfaatkan oleh rubah dengan godaan kenikmatan, namun kesengsaraan yang ia dapat.

No comments:

Post a Comment