Ayah,
Orang-orang memujimu
pelantun ayat-ayat tuhan dengan suara paling merdu
engkau dipuji dan dirindu
karena suaramu yang syahdu
Orang-orang memujimu
pelantun ayat-ayat tuhan dengan suara paling merdu
engkau dipuji dan dirindu
karena suaramu yang syahdu
Kau tinggalkan istrimu
Tinggalkan anakmu
saudaramu
Kau tinggalkankan kawan-kawanmu
Kau tinggalkan murid-muridmu
Tinggalkan anakmu
saudaramu
Kau tinggalkankan kawan-kawanmu
Kau tinggalkan murid-muridmu
Ayah,
Engkau dipuji,
Engkau dimulai,
Suaramu dirindui
Engkau dipuji,
Engkau dimulai,
Suaramu dirindui
Ayah,
Aku adalah anakmu
Mereka berharap aku meneruskan dirimu
Melantunkan ayat-ayat tuhan dengan syahdu
Mereka inginkan aku sepertimu
Tebarkan suara emasmu
Aku adalah anakmu
Mereka berharap aku meneruskan dirimu
Melantunkan ayat-ayat tuhan dengan syahdu
Mereka inginkan aku sepertimu
Tebarkan suara emasmu
Namun ayah,
Suara emas mu tidak ada padaku
Tuhan tidak berikan padaku
Suara syahdumu,
Suara merdumu
Suara emas mu tidak ada padaku
Tuhan tidak berikan padaku
Suara syahdumu,
Suara merdumu
Ayah,
Memang engkau sudah tahu,
Suaramu tidak ada padaku
Tapi aku malu,
Malu pada mereka
Tak sanggup syairkan lagu syahdu
Memang engkau sudah tahu,
Suaramu tidak ada padaku
Tapi aku malu,
Malu pada mereka
Tak sanggup syairkan lagu syahdu
Ayah,
Maafkan anakmu,
Karena aku tak sepertimu
Maafkan anakmu,
Karena aku tak sepertimu
Ulee Kareng, 25 Desember 2010
smoga allah merahmati beliau
ReplyDeleteAmiiiiiiinn........
ReplyDelete