Thursday, January 3, 2013

Sofyan Tak Mau Bergantung Hidup Pada Anak



Suaranya tebal dan sedikit serak, ia duduk di atas meja berukuran 2x2 meter terletak di depan pintu masuk pasar tradisional Lamnyong. “Ungkot panggang, Dek. Limong blah ribee mantong,” tawar lelaki tua kepada setiap orang-orang yang lewat di sekitar lapaknya sambil menunjuk ke arah keranjang di dekatnya yang berisi ikan tongkol yang telah dipanggang. Berbagai respon yang ia dapat ketika menawar barang dagangannya, bahkan ada yang cuek saja, namun tidak menyurutkan semangat untuk terus berusaha agar barang dagangannya terjual.

Ya, lelaki itu bernama Sofyan. Ia telah bertahun-tahun berjualan di pasar tradisional Lamnyong tersebut. Ia menjual ikan tongkol panggang, mangga, salak, dan buah-buahan lainnya. Dulu ia pernah menjadi penjual ikan keliling atau lebih dikenal dengan Mugee,namun profesi tersebut kini tidak digeluti lagi. “Ka tuha, haek le!” kata lelaki kelahiran 63 tahun yang lalu dengan ritme bicara yang kencang.


Meski berpenghasilan pas-pasan, Sofyan tetap bertahan dengan profesi ini. Ia berjualan dari pagi hingga sore hari. Dalam sehari ia hanya mendapatkan laba 20 hingga 40 ribu rupiah. “yang penteng ka glah ke beulanja,” kata Sofyan sambil menguyah sirih.

Sofyan membuka lapak di pasar tradisional tersebut bukanlah cuma-cuma, ia harus membayar sewa pertahun dua hingga tiga juta rupiah. Ia memang punya keinginan untuk menyewa sebuah toko, namun hal itu tak pernah tercapai, karena uang hasil yang diperoleh dari jualan tersebut tak pernah cukup untuk menyewa sebuah toko. Ia pun enggan berhutang. “Haek tamutang, hana mangat teungeut malam,” ujar lelaki warga asli Lamgugop ini.

Sofyan sebenarnya mempunyai dua anak laki-laki. Keduanya kini telah menikah dan telah mempunyai anak. Kini mereka telah mempunyai usaha bengkel sendiri. Sofyan tak mau duduk-duduk saja meminta belas kasihan dari anaknya. Meskipun dulu ia telah sanggup membiayai kuliah kedua anaknya hingga selesai, Sofyan tetap bekerja dan mencari uang sendiri. Sofyan tak mau bergantung hidup pada anaknya meskipun ia telah tua.

2 comments: